Tips: Bumil, Ini Cara Mudah Mengurangi Mikroplastik di Air Minum 

Penulis : Kennial Laia

Lingkungan

Sabtu, 02 Maret 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Mikroplastik dan nanoplastik kini ada di mana-mana—air, tanah, dan udara. Lalu ada yang masuk hingga arteri, dan dicurigai menjadi salah satu pemicu stroke, hingga ditemukan di plasenta, saluran makanan ibu hamil (bumil) dan buah hatinya. Sudah ada banyak strategi kreatif yang dicoba untuk menghilangkan serpihan plastik ini, namun salah satu solusi efektif yang tidak terduga untuk membersihkan air minum secara khusus mungkin adalah hal yang sederhana seperti menyeduh secangkir teh atau kopi.

Kontaminasi pasokan air dengan nano dan mikroplastik (NMP), yang diameternya bisa sekecil seperseribu milimeter atau sebesar 5 milimeter, kini semakin umum terjadi. Dampak partikel-partikel ini terhadap kesehatan manusia masih dalam penyelidikan, meskipun penelitian saat ini menunjukkan bahwa menelannya dapat mempengaruhi mikrobioma usus.

Seperti yang dilaporkan dalam Environmental Science & Technology Letters, merebus dan menyaring air keran yang mengandung kalsium dapat membantu menghilangkan hampir 90% nano dan mikroplastik yang ada.

Beberapa sistem penyaringan air minum yang canggih menangkap NMP, namun metode yang sederhana dan murah diperlukan untuk membantu mengurangi masuknya plastik ke dalam tubuh secara signifikan. Jadi, Zhanjun Li, Eddy Zeng dan rekannya ingin melihat apakah merebus bisa menjadi metode yang efektif untuk membantu menghilangkan NMP dari air keran keras maupun lunak.

Plastitar, yang menurut para ilmuwan adalah jenis baru pencemaran pantai yang terdiri dari tar yang menyatu dengan mikroplastik./Foto: Achem Research Group di University de La Laguna (Spanyol).

Para peneliti mengumpulkan sampel air keran sadah dari Guangzhou, Tiongkok, dan membubuhkannya dengan jumlah NMP yang berbeda. Sampel direbus selama lima menit dan dibiarkan dingin. Kemudian, tim mengukur kandungan plastik yang mengambang bebas. Merebus air sadah yang kaya akan mineral secara alami akan membentuk zat kapur yang disebut kerak kapur, atau kalsium karbonat (CaCO3). Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan suhu air, CaCO3 membentuk incrustant, atau struktur kristal, yang membungkus partikel plastik.

Zeng mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu, incrustant ini akan menumpuk seperti kerak kapur pada umumnya, yang kemudian dapat dihilangkan untuk menghilangkan NMP. Dia menyarankan sisa sisa yang mengambang di air dapat dihilangkan dengan menuangkannya melalui filter sederhana seperti filter kopi.

Dalam pengujian tersebut, efek enkapsulasi lebih terlihat pada air sadah—dalam sampel yang mengandung 300 miligram CaCO3 per liter air, hingga 90% MNP yang mengambang bebas dihilangkan setelah dididihkan. Namun, bahkan dalam sampel air lunak (kurang dari 60 miligram CaCO3 per liter), perebusan masih menghilangkan sekitar 25% NMP. Para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini dapat memberikan metode yang sederhana namun efektif untuk mengurangi konsumsi NMP.