Penjual Kulit Harimau Aceh Hanya Divonis 2 Tahun 6 Bulan

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Hukum

Rabu, 30 Maret 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simpang Tiga Redelong, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, memutus MAS (47) dan SH (30), terdakwa kasus penjualan kulit dan tengkorak harimau sumatera (Phantera tigris sumatrae), bersalah dengan vonis penjara 2 tahun 6 bulan dan 1 tahun 6 bulan, dan denda Rp100 juta subsider 3 bulan kurungan pada 9 Maret 2022 lalu. MAS dan SH sebelumnya diringkus oleh Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera dalam operasi 25 Oktober 2021 lalu.

Pengadilan Negeri Simpang Tiga Redelong menyatakan barang bukti berupa 1 lembar kulit harimau dalam keadaan basah tanpa tulang yang kulit kepalanya masih menempel di tengkorak, dirampas untuk negara dan diserahkan kepada BKSDA Provinsi Aceh. Bukti lain yaitu 1 mobil merek Daihatsu Terios dan 1 STNK dikembalikan kepada Indah Nopita, 2 buah HP dirampas untuk negara, dan 1 timba cat dirampas untuk dimusnahkan.

Pengungkapan kasus pejualan bagian tubuh harimau itu berawal dari informasi dari masyarakat yang diterima Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, pada 25 Oktober 2021 lalu. Informasi itu menyebutkan tentang adanya warga Desa Asir Asir Asia, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, yang menawarkan satu lembar kulit harimau seharga Rp70 juta. Singkat cerita, tim yang menyamar sebagai pembeli menangkap MAS, J dan SH pukul 22.00 WIB di SPBU Jl. Raya Bireuen-Takengon No. 236, Desa Gegerung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Setelah memalui proses pemeriksaan, penyidik Balai Gakkum menetapkan MAS dan SH sebagai tersangka dan menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi Aceh, 17 Desember 2021, agar dapat dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Simpang Tiga Redelong.

Barang bukti kulit harimau yang diamankan dari para penjual kulit harimau di Kabupaten Bener Meriah, Aceh./Foto: Gakkum

Penyelesaikan perkara ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, Kejaksaan Tinggi Aceh dan Pengadilan Negeri Simpang Tiga Redelong yang berkomitmen untuk menindak tegas pelaku kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi undang-undang.