Australia Cantumkan Koala Sebagai Spesies Terancam Punah

Penulis : Tim Betahita

Konservasi

Sabtu, 12 Februari 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Pemerintah Australia mencantumkan koala sebagai spesies terancam punah, Jumat, 11 Februari 2022. Keputusan itu diambil lantaran hewan tersebut mengalami penurunan populasi yang drastis selama beberapa tahun terakhir.

Koala, yang masuk dalam kelompok marsupial, banyak berhabitat di pantai timur Australia. Koala (Phascolarctos cinereus) juga ditemukan di Australia Selatan dan Victoria. Namun jumlahnya telah menurun secara nasional.

Hewan berkantung ini dulunya berkembang pesat. Namun perusakan akibat pembukaan lahan, kebakaran hutan, kekeringan, penyakit, dan ancaman lainnya telah mengurangi jumlah hewan endemik tersebut.

Pemerintah federal Australia mengungkap bahwa bahwa kategori tersebut berlaku untuk Queensland, New South Wales, serta Wilayah Ibukota Australia (ACT). 

Koala, hewan endemik Australia. Foto: Istimewa.

Pada 2012, spesies ini terdaftar dengan status “rentan” di negara bagian dan teritori tersebut. Meski penurunan cepat, pemerintah dituduh ragu-ragu dalam mengambil tindakan.

“Daftar ini menambah prioritas dalam hal konservasi koala,” kata Menteri Lingkungan Sussan Ley dikutip BBC, Jumat, 11 Februari 2022.

Ley mengatakan pemerintah tengah merancang rencana pemulihan spesies berkantung tersebut. Selain itu, prosedur izin pengembangan lahan nantinya akan dinilai dampaknya terhadap koala.

Tahun lalu, penyelidikan New South Wales menemukan koala akan punah di wilayah tersebut pada 2050 jika tidak ada tindakan segera. Sebagian hal itu disumbang oleh perubahan iklim dan kebakaran hutan.

Pada periode musim panas 2019-2020, kebakaran hebat telah menewaskan sekitar 5.000 koala dan memengaruhi 24% habitatnya di New South Wales.

Pemerhati konservasi di Australia memperkirakan saat ini hanya terdapat 50.000 koala tersisa di alam liar.

“Dalam satu dekade, status koala berubah dari tidak terdaftar menjadi rentan lalu menjadi terancam punah. Ini adalah penurunan yang sangat cepat,” kata ilmuwan konservasi Stuart Blanch dari WWF-Australia.

“Keputusan hari ini disambut baik, namun itu tidak akan menghentikan laju kepunahan koala kecuali disertai dengan undang-undang yang lebih kuat dan insentif pemilik lahan untuk melindungi rumah hutan mereka.”

Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim juga akan memperburuk kebakaran hutan dan kekeringan, dan mengurangi kualitas daun kayu putih yang menjadi makanan koala.

BBC