Kloning Harimau Tasmania Selangkah Lebih Dekat

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Jumat, 11 Februari 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Ilmuwan Australia selangkah lebih dekat untuk membawa harimau tasmania kembali dari kepunahan, setelah berhasil memetakan genom kerabat terdekat mereka yang masih hidup, numbat (Myrmecobius fasciatus). Proyek ini dilakukan oleh Kebun Binatang DNA Universitas Western Australia (UWA).

Mereka yang terlibat mengatakan berhasil mengurutkan genom numbat membawa ide yang dulu mustahil untuk membawa harimau tasmania kembali dari kematian lebih dekat daripada sebelumnya.

“Numbat pemakan rayap adalah salah satu kerabat terdekat harimau Tasmania, berbagi nenek moyang yang sama sekitar 35 juta tahun yang lalu. Kedua makhluk misterius ini memiliki garis-garis, tapi bukan di situ kesamaannya berakhir, sebanyak 95 persen DNA mereka mungkin identik,” jelas Direktur Kebun Binatang DNA dan Profesor Parwinder Kaur.

Numbat sendiri berada di ambang kepunahan selama akhir abad ke-20, setelah pernah berkeliaran di seluruh Australia selatan. Upaya konservasi oleh masyarakat dan pemerintah membantu populasi mereka meningkat lagi, meskipun dengan kurang dari 1000 tersisa di alam liar, spesies ini masih dianggap terancam punah.

Numbat adalah kerabat terdekat dari harimau tasmania yang sekarang sudah punah. Spesies jenis ini dianggap lebih langka di alam liar daripada panda, harimau, orangutan, atau badak./Foto: News.com

Kebun Binatang Perth, yang menyediakan sampel darah untuk pemetaan, adalah satu-satunya di dunia yang membiakkan numbat di penangkaran. Sejak 1993, kebun binatang ini telah berhasil mengembangbiakkan dan melepasliarkan lebih dari 220 hewan istimewa ke alam bebas.

Peta genom juga akan membantu memandu pengambilan keputusan yang lebih baik untuk menjaga numbat di masa depan. Numbat juga merupakan lambang hewan Australia Barat.

“Pemetaan genom numbat adalah pencapaian ilmiah yang luar biasa yang akan memainkan peran penting dalam upaya konservasi kami,” kata Menteri Lingkungan WA Reece Whitby.

“Australia Barat adalah hotspot keanekaragaman hayati dengan beberapa satwa liar paling unik di dunia. Satwa liar ini perlu dipahami dan dilindungi, dan kemitraan antara Kebun Binatang Perth dan Kebun Binatang DNA akan membantu mencapai hal ini,” lanjutnya.

Kebun Binatang DNA membantu memimpin dunia dalam pemetaan DNA hewan, yang disediakan secara bebas untuk tujuan ilmiah dan konservasi.

DNA Zoo di UWA adalah simpul utama Australia untuk proyek global dan sejauh ini telah mengidentifikasi lebih dari 100 spesies di Kebun Binatang Perth untuk pengurutan genom, dengan fokus prioritas pada mamalia asli UWA yang terancam punah.

News.com