Ikan Purba Manado Kembali Ditemukan di Perairan Maluku Utara

Penulis : Gilang Helindro

Biodiversitas

Sabtu, 07 Juni 2025

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Tim peneliti gabungan kembali mencatat penemuan penting dalam eksplorasi laut dalam Indonesia, setelah berhasil mendokumentasikan spesies ikan purba Coelacanth (Latimeria menadoensis) di kedalaman 145 meter di perairan Maluku Utara.

Penemuan langka ini dilakukan oleh dua penyelam trimix yang berhasil menangkap gambar dan video in-situ pertama dari spesies ini di wilayah tersebut. Sebelumnya, dokumentasi keberadaan Coelacanth di Indonesia hanya dilakukan menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) di Pantai Utara Sulawesi dan kapal selam di perairan Papua Nugini bagian barat.

Tim peneliti terdiri dari para ilmuwan Universitas Pattimura, Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Udayana, dan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

“Penemuan ini menjadi bagian penting dari eksplorasi ilmiah laut dalam di Perairan Indonesia,” ujar Gino Limmon, ilmuwan kelautan dari Universitas Pattimura yang juga memimpin tim peneliti, dalam keterangan resminya dikutip Senin, 2 Juni 2025.

Penyelam trimix di kedalaman 145 meter di bawah laut bersama spesies hidup ikan purba Coelacanth (Latimeria menadoensis) di Perairan Maluku Utara. Foto: Istimewa.

Menurut Gino, keberadaan Coelacanth di Maluku Utara membuktikan tingginya keanekaragaman hayati di kawasan tersebut, khususnya pada ekosistem laut dalam dan terumbu karang mesofotik. Ia juga menambahkan bahwa penelitian ini merupakan bagian dari kolaborasi internasional yang didukung oleh Blancpain Ocean Commitment, dengan fokus pada pelestarian habitat Coelacanth dan terumbu karang.

Coelacanth dikenal sebagai “fosil hidup” karena diyakini telah ada sejak sekitar 400 juta tahun lalu pada masa Devonian. Fosil termuda dari spesies ini diketahui berasal dari periode Kretaseus, yakni antara 145 juta hingga 66 juta tahun lalu. Spesimen hidup pertama Coelacanth ditemukan pada tahun 1938 di Samudera Hindia, dekat pantai selatan Afrika. Di Indonesia, penemuan pertama ikan purba ini tercatat pada 1998 di perairan Manado, Sulawesi Utara.

Penemuan terbaru ini diharapkan dapat memperkuat upaya konservasi dan studi ilmiah mengenai spesies laut langka serta ekosistem unik yang menjadi habitatnya.