LIPUTAN KHUSUS:
Warga Sukabumi Hendak Jerat Babi, yang Kena Macan Tutul Jawa
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Macan tutul jawa berhasil diselamatkan tanpa terluka. Panthera pardus melas adalah satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di pulau Jawa.
Biodiversitas
Jumat, 29 Desember 2023
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Seekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas) diselamatkan oleh Balai Besar KSDA Jawa Barat bersama Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Polsek Kalibunder Sukabumi, dan TNI/Kodim, setelah terjerat jebakan babi di perbatasan antara wilayah pertanian dan hutan masyarakat kampung Cijeungjing, Desa Sekarsari, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (27/12/2023).
Menurut Oncleng, warga setempat, ihwal pemasangan jerat babi oleh masyarakat karena belakangan masyarakat terusik oleh hama babi yang sering kali merusak tanaman warga. "Tapi tidak sengaja jeratan itu mendapatkan macan tutul. Warga tidak mengetahui bahwa di sini itu ada binatang seperti itu. Alhamdulillah dalam kesempatan ini (masyarakat) sudah berkoordinasi dengan pihak penegak hukum yang akan ditindaklanjuti untuk menangani itu,” kata Oncleng, dalam sebuah video yang dipublikasikan Balai Besar KSDA dalam instagramnya.
Humas Balai Besar KSDA Jabar, Eri Mildranaya menuturkan, setelah mendapatkan informasi warga, Kepala Resort Suaka Margasatwa Cikepuh - Cagar Alam Cibanteng segera berkoordinasi dengan berbagai pihak dan menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi macan tutul. Macan tutul itu ditembak dengan obat bius untuk memudahkan melepaskan jerat.
Berdasarkan informasi hasil pemeriksaan drh. PPS Cikananga, macan tutul berkelamin jantan itu tidak mengalami luka. Satwa dilindungi itu dipastikan dalam kondisi sehat dan siap segera dilepasliarkan kembali.
Mengingat masyarakat terbiasa memasang jerat babi dan dikhawatirkan akan kembali menjerat satwa liar macan tutul, kata Eri, perwakilan masyarakat menyampaikan keberatan jika macan tutul dilepas kembali di wilayah mereka. Masyarakat khawatir macan tutul akan menyerang masyarakat dan tindakan pertahanan masyarakat akan melukai bahkan membunuh macan tutul.
"Jadi untuk sementara, menghindari stres, macan tutul pada pukul 19.00 WIB malam dievakuasi ke PPS Cikananga," kata Eri.
Menurut Eri, wilayah berhutan yang saling terhubung memang memungkinkan menjadi wilayah jelajah macan tutul. Eri mengakui, bisa jadi macan tutul tersebut bisa terjerat jebakan babi yang dipasang warga di sekitar ladang karena macan itu memburu babi hutan hingga ke desa tersebut. "Itulah mengapa warga baru mengetahui di daerahnya ada macan tutul," kata dia.