LIPUTAN KHUSUS:

Pemerintah Srilanka Melarang Impor Sawit dari Indonesia


Penulis : Sandy Indra Pratama

Sri Lanka berencana kurangi jumlah perkebunan sawit di negaranya dengan meminta para produsen minyak sawit untuk mencabut izin perkebunan yang ada secara bertahap.

Sawit

Rabu, 07 April 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  

Pemerintah Sri Lanka mengeluarkan kebijakan pelarangan impor sawit dari beberapa negara termasuk dari Indonesia. Selain itu, secara resmi juga Sri Lanka berencana mengurangi jumlah perkebunan sawit di negaranya dengan meminta para produsen minyak sawit untuk mencabut izin perkebunan yang ada secara bertahap.

Mengutip Reuters, kemarin, impor minyak sawit dan jumlah perkebunan di Sri Lanka meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengatakan keputusan larangan impor minyak sawit dilakukan agar membuat negara tersebut bebas dari perkebunan kelapa sawit dan konsumsi minyak sawit. Selama ini, Sri Lanka mengimpor sekitar 200 ribu minyak sawit per tahun.

Ilustrasi industri kelapa sawit. Foto: Istimewa

Sebagai catatan, impor sawit Sri Lanka mayoritas berasal dari Indonesia dan Malaysia. Sementara, para ahli lingkungan mengatakan produksi minyak sawit telah menyebabkan deforestasi yang meluas dan mengakibatkan kerusakan ekosistem. Persoalan ini yang kemudian membuat pemerintah merasa penting untuk mengeluarkan kebijakan soal pelarangan impor sawit dan pemberian izin perkebunan sawit.

"Perusahaan dan entitas yang telah melakukan budidaya (kelapa sawit) tersebut akan diwajibkan untuk menghapusnya secara bertahap dengan pencabutan 10 persen sekaligus dan menggantinya dengan budidaya karet atau tanaman ramah lingkungan setiap tahun," ungkap pernyataan dari kantor presiden.

Diketahui, industri minyak sawit Sri Lanka telah menginvestasikan 26 miliar rupee Sri Lanka atau US$131 juta untuk memiliki 11 ribu hektare perkebunan kelapa sawit.

CNNINDONESIA|