Deforestasi Amazon di Awal Tahun 2022 Lima Kali Luas Manhattan

Penulis : Aryo Bhawono

Hutan

Rabu, 16 Februari 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Jumlah pohon yang ditebang di Hutan Amazon, Brasil pada Januari 2022 lima kali lipat lebih besar dibanding deforestasi pada bulan sama di tahun lalu. Kerusakan ini menjadi jumlah tertinggi pada penghitungan di bulan Januari sejak pencatatan dimulai pada 2015. 

Angka yang dicatat oleh satelit terbaru dari badan antariksa Brasil, Inpe, menyebutkan deforestasi pada bulan Januari 2022 lalu sendiri mencapai mencapai 430 kilometer persegi, sekitar tujuh kali ukuran Manhattan, New York.

Para pemerhati lingkungan untuk menuduh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, membiarkan deforestasi semakin cepat. Melindungi Amazon sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim.

Pohon di hutan itu diambil kayunya sekaligus membuka lahan untuk tanaman pasokan perusahaan makanan global.

Hutan Amazon di Brasil (WWF)

Pada pertemuan puncak perubahan iklim COP26 di Glasgow tahun lalu, lebih dari 100 pemerintah berjanji untuk menghentikan deforestasi dan melakukan rehabilitasi hutan pada tahun 2030.

Para pemerhati lingkungan pun mempertanyakan komitmen pemerintah Brasil melindungi hutan hujan tropis terluas ini.

"Data baru sekali lagi memperlihatkan bagaimana tindakan pemerintah bertentangan dengan kampanye greenwashing," jelas Cristiane Mazzetti dari Greenpeace Brazil seperti dikutip dari BBC.

Greenpeace sendiri menyerukan supermarket di Inggris dan di tempat lain untuk menghentikan pasokan susu dan daging dari perusahaan yang terlibat dalam deforestasi. 

Penebangan pohon dalam jumlah besar di awal tahun bukanlah hal yang biasa karena musim hujan membuat para penebang tidak dapat mengakses hutan lebat.

Hutan hujan Brasil menyerap sejumlah besar gas rumah kaca dari atmosfer dan bertindak sebagai penyerap karbon. Tetapi semakin banyak pohon yang ditebang maka semakin sedikit emisi yang terserap.

Daerah itu juga merupakan rumah bagi masyarakat yang menggunakan hutan untuk pertambangan dan pertanian komersial untuk mencari nafkah. Pada saat yang sama, masyarakat adat yang tinggal di Amazon tengah berjuang untuk melindungi hutan hujan dan cara hidup mereka.

Bolsonaro telah melemahkan perlindungan lingkungan wilayah tersebut dan berpendapat bahwa pemerintah harus mengeksploitasi untuk mengurangi kemiskinan.

Ada sejumlah faktor yang mendorong tingkat deforestasi ini, seperti permintaan global yang kuat untuk komoditas pertanian seperti daging sapi dan kacang kedelai. Hal ini  memicu beberapa pembukaan lahan ilegal ini. 

Selain itu adalah harapan bahwa undang-undang baru akan segera disahkan di Brasil untuk melegitimasi dan membuka peluang perampasan tanah.

Pemerintah Brasil berpendapat bahwa dalam periode antara Agustus tahun lalu dan Januari 2022, deforestasi secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan periode yang sama dua belas bulan lalu.

Para pemerhati lingkungan mengatakan bahwa mereka tidak terkejut dengan rekor penebangan Januari ini mengingat Bolsonaro secara signifikan melemahkan perlindungan hukum sejak ia menjabat pada 2019.

Padahal pada KTT iklim COP26 di Glasgow tahun lalu, Bolsonaro adalah salah satu pemimpin dunia yang berjanji untuk menghentikan dan membalikkan deforestasi pada akhir dekade ini.

Pengamat politik berpendapat meski ada perubahan pernyataan tetapi kebijakan di lapangan tetap sama.