Studi: Polusi PLTU Sebabkan Kematian Ribuan Warga Eropa

Penulis : Tim Betahita

Energi

Rabu, 08 September 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Polusi udara dari pembangkit listrik tenaga batu bara di perbatasan tenggara Uni Eropa diperkirakan telah menyebabkan ribuan kematian di kawasan itu. Polusi terjadi karena pelanggaran batas yang mengikat secara hukum pada emisi karbon berbahaya.

“Sejumlah 18 pembangkit listrik batu bara yang beroperasi di Serbia, Kosovo, Bosnia dan Herzegovina, Makedonia Utara dan Montenegro telah bertanggung jawab atas 19.000 kematian selama tiga tahun terakhir,” bunyi proyeksi dalam laporan oleh CEE Bankwatch Network dan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih, yang dikutip beritasatu dari Bloomberg.

Laporan itu menyebut lebih dari setengah dari kematian itu diperkirakan berada di dalam Uni Eropa (UE). Pembangkit listrik menghasilkan 2,5 kali lebih banyak emisi sulfur dioksida yang berbahaya dibandingkan dengan gabungan 221 stasiun batu bara di UE tahun lalu.

Dalam tiga tahun sejak batas polusi udara UE menjadi wajib bagi negara-negara Balkan non-UE, Balkan Barat mengeluarkan sulfur dioksida pada tingkat yang berada setidaknya enam kali batas hukum.

Ilustrasi pencemaran udara akibat aktivitas PLTU. Foto: iStock

“Sejumlah 18 pembangkit listrik batu bara di Balkan Barat ini masih mendatangkan malapetaka di kawasan dan sekitarnya. Pemerintah Balkan Barat memikul tanggung jawab utama atas keadaan ini, tetapi kami juga ingin melihat UE meningkatkan tindakan atas masalah ini,” kata Pippa Gallop, penasihat energi Eropa tenggara di CEE Bankwatch Network dalam sebuah pengarahan.

Proyeksi laporan dimodelkan menggunakan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk dampak kesehatan dari polusi. Sementara data populasi resolusi tinggi dari sensus dan NASA digunakan untuk memperkirakan paparan.

Eropa menghadapi kenaikan harga gas dan listrik, yang meredam insentif untuk mematikan alat produksi yang kurang efisien dan lebih merusak lingkungan. UE mengimpor 8% listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara di Balkan Barat.

Penulis laporan memuji retribusi perbatasan karbon yang diusulkan UE untuk memasukkan impor listrik. Meskipun demikian, laporan menyebut kebijakan itu harus melangkah lebih jauh dengan menghubungkan pendanaan dengan polusi dan bahkan memasukkan emisi dalam laporan yang membuka jalan bagi aksesi ke blok tersebut.

“Uni Eropa benar-benar mendapat pesan tentang tidak ada batu bara dan semakin vokal kepada negara-negara untuk berhenti membangun pembangkit baru dan menghapus batu bara secara bertahap. Tapi kita kehilangan beberapa tindakan jangka pendek, yang bisa membuat perbedaan pada polusi yang sebenarnya ini sampai pembangkit batu bara itu ditutup,” kata Gallop.